Bursa Jepang pada awal perdagangan Jumat (15/01) dibuka rebound, terpantau turun tajam 123 poin atau 0,71 persen di 17,364.00. Penguatan indeks Nikkei terdorong kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan Yen.
Lihat : Bursa Jepang Masih Tertekan Data Pesanan Mesin Hingga Akhir Perdagangan
Harga minyak mentah menguat pada penutupan perdagangan Jumat dinihari (15/01) dengan aksi short covering para pelaku pasar, setelah harga minyak mentah mencapai posisi baru terendah 12-tahun di tengah kekhawatiran atas Iran yang menambah kekenyangan global yang lebih cepat dari yang diharapkan.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 72 sen, atau 2,36 persen, pada $ 31,20 per barel. Harga minyak mentah Brent, patokan global, naik 69 sen, atau 2,3 persen, ke $ 31 per barel.
Pada pembukaan perdagangan saham pagi ini, saham-saham perminyakan menguat. Sahm Inpex mendapatkan 2,84 persen, dan Japan Petroleum 1,63 persen lebih tinggi.
Sementara itu saham-saham eksportir Jepang naik antara 0,6 dan 2,4 persen setelah pasangan dolar-yen naik 0,08 persen menjadi 118,12.
Saham pembuat elektronik Sharp, sahamnya naik 9,17 persen setelah harian Yomiuri , melaporkan bahwa Taiwan Hon Hai Precision Industry akan menawarkan untuk berinvestasi ¥ 700 miliar ($ 5,9 miliar) di perusahaan, meningkatkan dari ¥ 500 miliar yang ditawarkan sebelumnya.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau positif, naik 30 poin atau 0,17% pada 17,340, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 17,310.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi menguat terbatas merespon kenaikan harga minyak mentah dan melemahnya Yen. Namun perlu dicermati pergerakan bursa Tiongkok, yang dapat menekan indeks jika hasilnya anjlok. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,864-16,370, dan kisaran Resistance 17,888-18,347.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang