Mengakhiri tahun 2015 lalu, pada bulan Desember perdagangan luar negeri Indonesia kembali mencetak defisit perdagangan untuk kedua kalinya sepanjang tahun 2015 setelah bulan November yang pertama. Namun defisit bulan keduabelas tahun lalu lebih sedikit dari bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Indonesia hari Jumat (15/01) umumkan kinerja ekspor yang meningkat pada bulan Desember 6,98 persen dibanding ekspor November 2015 mencapai US$11,89 miliar, namun lebih rendah atau turun 17 persen lebih dari ekspor Desember 2014.
Peningkatan ekspor bulan Desember tersebutlah yang memangkas defisit perdagangan dari bulan sebelumnya, dimana defisit yang terjadi mencapai US$230 juta sedangkan defisit bulan November sebesar US$410 juta.
Sebagai pembuat defisit perdagangan bulan lalu, impor naik 5,23 persen dibandingkan November 2015 mencapai US$12,12 miliar, namun turun 16,02 persen dibandingkan Desember 2014.
Untuk perhitungan secara tahunan, ekspor Indonesia Januari-Desember 2015 mencapai US$150,25 miliar atau menurun 14,62 persen dibanding tahun 2014. Sedangkan impor mencapai US$142,74 miliar atau turun 19,89 persen dibanding tahun 2014.
Anjlok parahnya impor tahun lalu membuat kinerja perdagangan luar negeri sepanjang tahun 2015 mencatat surplus US$7,52 miliar perdagangan, lrbih tinggi dibandingkan dengan US$1.88 miliar di tahun sebelumnya.
Lens Hu/VMN/VB/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang