Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (16/01), harga batubara Rotterdam ikut anjlok akibat harga minyak mentah dunia yang kembali merosot.
Harga minyak mentah dunia merosot ke bawah $ 30 per barel pada penutupan perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (16/01) imbas lanjutan merosotnya pasar saham Tiongkok dan prospek kenaikan ekspor minyak mentah Iran memperdalam kekhawatiran kekenyangan pasokan minyak mentah global.
Potensi merosotnya harga minyak mentah diperdalam dengan pencabutan sanksi terhadap Iran membuka pintu untuk gelombang baru kekenyangan pasokan minyak mentah. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diperkirakan nantinya pada hari Jumat di Wina mengeluarkan laporannya pada kepatuhan Iran dengan kesepakatan untuk mengekang program nuklirnya, yang berpotensi memicu pencabutan sanksi-sanksi Barat.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun $ 1,78, atau 5,71 persen, pada 29,42 dollar per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent kontrak Maret turun $ 1,77, atau 6,25 persen, pada 28,96 dollar per barel, setelah jatuh serendah $ 28,82, level terendah sejak Februari 2004.
Dengan anjloknya harga minyak mentah, di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 juga turun tajam, berada di posisi 42,65 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 0,70 dollar atau setara dengan 1,61 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 ditransaksikan pada posisi 38,00 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah dan pelemahan lanjutan harga minyak mentah
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 42,15 dollar dan support kedua di level 41,65 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 43,15 dollar dan 43,65 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang