Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Senin (18/01) dibuka negatif, turun -36,46 poin atau -0,81% pada 4487,51. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan bursa global dan pelemahan harga minyak mentah.
Bursa Wall Street ditutup turun tajam lebih dari 2% pada penutupan perdagangan akhir pekan , Sabtu dinihari (16/01), tertekan data ekonomi AS yang mengecewakan, merosotnya harga minyak mentah dan negatifnya bursa Tiongkok, menambah kekuatiran akan perlambatan ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 2,39 persen, di 15,988.08, Indeks S & P 500 ditutup turun 2,16 persen, pada 1,880.29, Indeks Nasdaq ditutup turun 2,74 persen, ke 4,488.42.
Bursa saham Eropa juga berakhir negatif pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (15/01), tertekan harga minyak mentah yang merosot di bawah $ 30 per barel, pasar saham Tiongkok anjlok dan saham pertambangan menurun tajam.
Bursa Asia juga dibuka melemah pagi ini terpengaruh negatifnya bursa Wall Street. Terpantau indeks Nikkei turun 2,32% pada 16749.82. Indeks ASX 200 turun 0,80 %, pada 4853.60. Sedangkan indeks Kospi turun 0,93% pada 1861.42.
Sementara itu, pagi ini terpantau Rupiah menguat terhadap dollar AS, menguat 0,46% ke posisi 13,920. Namun penguatan Rupiah belum membantu naiknya IHSG pagi ini.
Pada perdagangan saham Indonesia pagi ini, seluruh sektor saham berada di zona merah. Terpantau 27 saham menguat dan 118 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 410 juta saham dengan nilai mencapai lebih dari 484 miliar rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 16500 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas merespon pelemahan bursa global. Namun diharapkan penguatan Rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia dapat mengangkat IHSG hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4460-4427, dan kisaran Resistance 4252-4558.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang