Ditengah lesunya bisnis migas oleh ambruknya harga minyak mentah dunia membuat PT Elnusa Tbk. (ELSA) yang tahun lalu alami kinerja keuangan dan saham yang mengecewakan menurunkan target bisnisnya di tahun ini.
Hingga kuartal ketiga lalu pendapatan perusahaan turun menjadi 13,29% menjadi Rp.2,62 triliun dari sebelumnya Rp.3,02 triliun sedangkan target 2015 sebesar Rp4,4 triliun. Demikian juga dengan laba bersih perseroan saat itu hanya mencapai Rp226,32 miliar, namun ELSA optimis laba yang akan didapat tahun ini mencapai Rp326 miliar dan pendapatan ditargetkan mencapai Rp3, 7 triliun. Hingga kuartal ketiga lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laba menurun drastis.
Kinerja keuangan yang mengecewakan tersebut juga memburukkan kinerja saham emiten yang IPO pada tahun 2008 ini, sepanjang tahun lalu pergerakan sahamnya anjlok hingga 63 persen lebih dan pekan lalu saja masih melempem.
Untuk perkembanganharga saham dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (18/15) saham ELSA dibuka pada level 195 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 198 dan bergerak dalam kisaran 195-185 volume perdagangan saham baru mencapai 239 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ELSA sejak pertengahan bulan Oktober mengalami bearish tajam. Terpantau indikator MA masih bergerak turun. Selain itu indikator Stochastic juga bergerak naik menuju area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik demikian juga +DI bergerak flat yang menunjukan pergerakan ELSA dalam potensi penguatan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp190 hingga target resistance di level Rp210.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang