Harga minyak mentah berjangka masih tertekan pada hari Selasa (19/01) pada sesi perdagangan Asia, dengan kembalinya Iran ke pasar minyak menambah kekenyangan pasokan minyak mentah yang sudah berlimpah.
Harga minyak mentah berjangka WTI diperdagangkan pada $ 29,14 per barel pada 0249 GMT, turun 28 sen. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent bulan depan tetap di bawah $ 29 per barel pada $ 28,84 per barel setelah sempat naik tipis di perdagangan Selasa.
Para pedagang mengatakan bahwa perbedaan gerakan antara minyak mentah Brent dan WTI terutama disebabkan oleh perdagangan teknis untuk mendapatkan dua tolok ukur kembali sedikit lebih dekat bersama-sama.
Premi AS atas Brent mencapai tingkat tertinggi sejak 2010 pada Senin karena minyak Iran akan diekspor dengan harga Brent ke Eropa dan Asia, sementara peraturan masih membatasi hal tersebut untuk Amerika Serikat.
Pemerintah AS juga telah mencabut larangan 40 tahun pada cadangan minyak mentah, menghasilkan minyak mengalir keluar dari zona harga minyak mentah AS dan menjadi Brent.
Harga jatuh ke terendah sejak tahun 2003 pada hari Senin karena sanksi Barat terhadap Iran dicabut. Teheran kemudian memerintahkan peningkatan tajam dalam produksi untuk mengambil keuntungan langsung.
Harga minyak telah jatuh lebih dari 70 persen dalam 18 bulan terakhir dengan eksportir di seluruh dunia memproduksi lebih dari satu juta barel minyak mentah setiap hari lebih dari permintaan.
Kebanyakan analis memperkirakan pengembalian penuh Iran ke pasar minyak menjadi relatif lambat karena kebutuhan untuk merombak infrastruktur, namun Iran juga diperkirakan telah menyimpan 12-14 juta barel minyak mentah dan 24 juta barel kondensat untuk dijual segera.
Goldman Sachs mengatakan bahwa produksi Iran akan naik 285.000 barel per hari (bph) secara tahunan pada tahun 2016, sementara BMI Research mengatakan kenaikan akan terjadi pada 400.000 barel per hari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi mengalami tekanan dengan sentimen kelebihan pasokan minyak mentah dunia dan kekuatiran Tiongkok. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $28,50-$28,00 per barel, dan kisaran Resistance $29,50-$30,00 per barel.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang