Harga Emas Tertekan Kenaikan Dollar AS

622

Harga Emas jatuh pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (20/01) tertekan kenaikan dolar dan pasar saham naik setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lemah membangkitkan harapan stimulus.

Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,8 persen pada kuartal keempat, tingkat terendah sejak 2009, data menunjukkan. Untuk tahun 2015 seperti pertumbuhan keseluruhan Tiongkok mencatatkan 6,9 persen, terlemah dalam 25 tahun.

Harga emas spot emas ditutup turun 0,17% pada $ 1,087.07 per ons, sedikit lebih rendah setelah sesi lesu pada hari Senin ketika pasar AS ditutup untuk liburan Martin Luther King. Sedangkan harga Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari berada di $ 1,089.10 per ons, turun $ 1,60.

Harga emas telah naik tertinggi dua bulan dari $ 1.112 pada 8 Januari sebagai aset safe haven investor untuk risiko penurunan di tengah kekhawatiran baru tentang pertumbuhan global, terutama perlambatan di Tiongkok dan apakah pihak berwenang di Beijing dapat mengelolanya.

“Selama ada kebingungan tentang bagaimana Tiongkok berhasil menjalankan kebijakan nilai tukar, bagaimana mereka akan melakukan intervensi di pasar saham dan sebagainya, akan ada beberapa permintaan safe haven untuk emas,” kata analis senior Danske Bank Jens Pedersen.

Emas turun 10 persen tahun lalu di tengah kekhawatiran bahwa suku bunga AS yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan untuk emas dan kekuatan dolar terus menekan emas.

Permintaan fisik yang lemah dari konsumen emas atas Tiongkok dan India juga telah membatasi potensi kenaikan emas, analis mengatakan, dengan belanja konsumen Tiongkok turun oleh karena ekonominya melambat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi kembali menguat terbatas dengan sentimen pelemahan harga minyak mentah dan kekuatiran perlambatan eknomi Tiongkok. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Resistance 1,089-1,091, dan jika harga retreat akan mencoba menembus level Support 1,085-1,083.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here