Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Rabu sore (20/01) ditutup negatif. Pelemahan harga minyak mentah sesi Asia dan kenaikan yen menjadi pendorong utama penurunan harga karet alami Tocom.
Selama perdagangan Asia, West Texas Intermediate (WTI) futures turun 3,37 persen pada $ 27,50 per barel, menyentuh level di bawah $ 28 untuk pertama kalinya sejak tahun 2003. Sedangkan harga minyak berjangka Brent turun 2,12 persen pada $ 28,14 per barel setelah melihat keuntungan marjinal selama sesi AS untuk menutup di $ 28,88.
Badan Energi Internasional mengatakan pada hari Selasa kelebihan pasokan terus meletakkan beban pada pasar minyak dengan sebanyak 500.000 barel tambahan minyak per hari dari Iran.
Sementara itu, terpantau Yen Jepang menguat sebagai aset safe haven, dengan kondisi kekuatiran pelemahan Tiongkok, global dan minyak mentah. Terpantau kurs USDJPY berada pada penurunan -0,94% pada 116.54, hal ini menggambarkan Yen sedang menguat terhadap dollar.
Pada perdagangan hari ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Juni 2016 ditutup melemah sebesar -3,4 yen menjadi 156,7 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 160,1 yen per kilogram.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi alami tekanan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar yen Jepang dan harga minyak mentah. Kedua indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga karet alami Tocom.
Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan mengetes level Support di 152,00 yen dan 147,00 yen. Harga akan menemui Resistance pada level 162,00 dan 167,00 yen jika harga berbalik ke teritori positif.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang