Harga kopi arabika berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan Rabu dini hari (20/01) menguat. Menguatnya harga kopi arabica terpengaruh kekuatiran defisit pasokan Brazil.
Broker komoditas lunak yang berbasis di London Marex Spectron pekan lalu memperkirakan panen kopi Brazil tahun ini naik historis tinggi 57.5m-58m kantong, dimana 41.8m kantong akan terdiri dari biji arabika.
Namun, Cepea mengatakan bahwa arabika Brazil harus tetap mencari dukungan di tingkat persediaan yang habis, yang dilemahkan oleh ekspor yang kuat pada tahun 2014 dan 2015 – dimana tahun penurunan panen.
“Persediaan rendah, yang harus mendukung harga domestik di 2016,” kata lembaga tersebut, mengutip sebagai bukti kasusnya kenaikan nilai arabika
Cepea menyatakan perkiraan dari Departemen Pertanian AS bahwa stok kopi Brazil akan turun 45% menjadi 5.20m kantong pada tahun 2015-16.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2016 ditutup naik pada posisi 1,1565 dollar, naik sebesar 0,75 sen atau setara dengan 0,65 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi kembali melemah dengan pulihnya produksi kopi arabica di negara-negara produsen.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York akan bergerak dalam kisaran Support di posisi 1,1365 dollar dan 1,1165 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,1765 dollar dan 1,1965 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang