Saham ADRO Berusaha Ubah Trend, 2 Bulan Habiskan 480 Miliar

615

Mengakhiri perdagangan sesi pertama hari Rabu (20/01), pergerakan saham PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) terkoreksi  dari penguatan 2 hari berturut sebelumnya. Sejak awal tahun pergerakan saham dalam tekanan jual yang cukup besar melanjutkan trend bearish yang dimulai sejak awal bulan November. 

Pergerakan saham ADRO sudah lama memburuk sejak bisnis batubara tanah air alami tekanan sejak tahun 2014, namun saham masih menarik diperdagangkan untuk investasi jangka panjang. Secara fundamental,  pasca lemahnya bisnis batubara kinerja keuangan perusahaan juga cukup tergerus.

Dibulan pertama tahun ini ada beberapa laporan yang disampaikan perusahaan, selain kinerja eksplorasi akhir tahun juga membagikan dividen interim pada tanggal 15 Januari lalu. Pada bulan Desember, biaya eksplorasi ADRO mencapai US$163446 namun budget yang dianggarkan hanya US$125858. Dan dana yang dikeluarkan untuk dividen interim bulan ini mencapai US$35,18 juta. Sehingga dalam 2 bulan perusahaan habiskan sekitar Rp480 miliar lebih.

Melihat kinerja keuangan perusahaan pada periode Q3 lalu, keuntungan ADRO turun hingga 18 persen lebih menjadi  US$180,02 juta atau US$0,00563 per saham dibandingkan periode Q3-2014 yang mencapai USD219,96 juta atau USD0,00688  per saham. Turunnya laba bersih ini dipicu oleh turunnya pendapatan oleh turunnya harga batubara serta sepinya permintaan.

Seiring penurunan laba membuat aset perusahaan juga menurun menjadi US$6,22 miliar, padahal per akhir tahun 2014 lalu aset perusahaan mencapai US$6,41 miliar. Pendapatan ADRO pasca turunnya harga jual dan  lesunya permintaan, turun dibandingkan tahun 2014 menjadi  US$2,11 miliar sedangkan setahun lalu mencapai  US$2,51 miliar .

Untuk pergerakan harga sahamnya pada lantai bursa perdagangan saham Rabu (20/01) saham ADRO dibuka pada level 460 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 461. Hari ini bergerak dalam kisaran 466-457 dengan volume perdagangan saham sudah  mencapai 240 ribu lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADRO sejak awal November bergerak bearish dan berusaha berubah trend dengan  indikator  Stochastic  bergerak keluar dari jenuh jual.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar  didukung oleh +DI yang juga bergerak naik, dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya  diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level resistance di level Rp478 hingga target support di level Rp445.

 

 

H Bara/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here