Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (21/01), indeks Nikkei kembali berakhir merosot, turun tajam -398,93 poin, atau -2,43 persen, pada 16,017.26. Pelemahan indeks Nikkei tergerus berbagai sentimen negatif.
Lihat :Awal Indeks Nikkei Rebound Terbantu Kenaikan Minyak Mentah dan Pelemahan Yen
Pada siang tadi dirilis data indikator ekonomi Jepang yaitu All Industry Activity Index (MoM) November, yang mencatatkan hasil -1,0%, turun dari ekspektasi para ekonom pada -0,7%, dan turun jauh dari hasil sebelumnya pada 1.0%.
Indeks ini mengukur perubahan bulanan dalam produksi secara keseluruhan oleh semua sektor ekonomi Jepang. Indeks tersebut erat dengan produk domestik bruto Jepang (PDB) dan angka pertumbuhan keseluruhan.
Sentimen negatif lainnya berasal dari laporan Departemen Perdagangan Tiongkok, dimana Investasi Jepang di Tiongkok turun 25,2% menjadi $ 3,21 miliar pada tahun 2015, menunjukkan bahwa peningkatan hubungan bilateral kedua negara belum mengimbangi dampak ekonomi yang menurun dan meningkatkan biaya tenaga kerja. Penyebab merosotnya investasi Jepang sebagian besar karena perlambatan ekonomi Tiongkok.
Demikian juga pelemahan minyak mentah menekan Bursa Jepang. Di sesi perdagangan Asia, minyak mentah berada di bawah tekanan di sore hari dimana harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 0,60 persen pada $ 28,18 per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent yang secara global diperdagangkan turun 0,32 persen pada $ 27,79. Selama sesi AS dinihari tadi,harga minyak WTI untuk pengiriman Februari merosot ke $ 26,55 dan Brent berjangka, juga untuk pengiriman Februari, turun menjadi $ 27,87 per barel.
Merosotnya harga minyak menekan saham-saham perminyakan. Saham Inpex Jepang turun 1,34 persen dan saham Japan Petroleum ditutup lebih rendah sebesar 1,69 persen.
Sementara itu, pasangan dolar-yen jatuh ke 116,75. Penguatan yen negatif bagi eksportir karena berarti pendapatan yang lebih rendah bila dikonversi kembali ke dalam mata uang lokal. Saham eksportir Jepang ditutup sebagian besar lebih rendah, dengan saham Honda turun 4,62 persen.
Saham Sharp akhirnya turun 5.79 persen setelah awalnya melonjak sebanyak 14,05 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa produsen Taiwan Hon Hai Precision Industry, juga dikenal sebagai Foxconn, telah menawarkan pembuat elektronik ¥ 625000000000 ($ 5300000000) untuk mengambil alih perusahaan bermasalah. Saham Taiwan terdaftar dari Hon Hai turun 0,55 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga terpantau turun -210 poin atau -1,31% pada 15,790, turun dari perdagangan sebelumnya pada 16,020.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei pada selanjutnya akan berpotensi melemah terbatas merespon buruknya perkembangan ekonomi domestik, kekuatiran ekonomi Tiongkok dan potensi pelemahan harga minyak mentah. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,663-15,134, dan kisaran Resistance 16,617-17,111.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang