Harga Minyak Mentah Rebound Dengan Profit Taking

1379

Harga minyak mentah rebound lebih dari $ 1 per barel dari posisi terendah 12-tahun pada penutupan perdaganga Jumat dinihari (21/01), membukukan kenaikan harian terbesar tahun ini karena rally pasar keuangan memberikan beberapa pedagang alasan bearish untuk mengambil keuntungan pada posisi pendek.

Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup naik 4,16 persen, atau $ 1,18, pada $ 29,53 per barel. Harga sempat melompat kembali ke $ 30 sebagai harapan untuk kebijakan moneter lebih mudah dari Eropa memicu pemulihan di pasar saham Eropa dan AS. 

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik $ 1,42, atau 5,1 persen, pada $ 29,31 per barel. Tapi Brent telah kehilangan lebih dari 25 persen dari nilainya pada Januari dan berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar sejak 2008.

Keuntungan dipercepat setelah Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah nasional naik 4 juta barel, lebih dari perkiraan 2,8 juta barel. Namun, pedagang didorong bahwa data persediaan di titik pengiriman Cushing, Oklahoma, naik hanya 191.000 barel, yang kurang dari yang dikuatirkan sebelumnya.

Harga tidak goyah pada data AS menunjukkan kenaikan lebih besar dari perkiraan dalam catatan persediaan minyak mentah dan bensin. Sebaliknya, laporan tersebut memicu pembelian antara pedagang yang dikhawatirkan angka bisa lebih buruk.

 

Namun, beberapa pedagang mengharapkan pemulihan cepat dari kemerosotan 20 persen tahun ini, dengan minyak di bawah tekanan dari kekenyangan pasokan yang leih besar dan tanda-tanda kelemahan ekonomi di Tiongkok.

Reli pasar saham Kamis terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan akan perlu untuk meninjau kebijakan moneter Bank Maret, memicu harapan untuk pelonggaran kuantitatif.

Kembalinya Iran ke pasar minyak bulan ini telah menambah kekhawatiran, setelah pencabutan sanksi internasional.

Menunjukkan kekenyangan dapat tumbuh lebih lanjut, Menteri Perminyakan Irak Adel Abdul Mahdi kepada Reuters menyatakan wilayah selatan negara itu berencana untuk meningkatkan produksi hingga 400.000 barel per hari (bph) tahun ini untuk lebih dari 4 juta barel per hari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi mengalami tekanan dengan sentimen kelebihan pasokan minyak mentah dunia dan ekspor Iran. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $29,00-$28,50 per barel, dan kisaran Resistance $30,00-$30,50 per barel.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here