Bursa Jepang pada awal perdagangan awal pekan Senin (25/01) dibuka positif, naik 19.50 poin atau 0,11 persen di 16,978.03. Penguatan indeks Nikkei terdorong surplus perdagangan Jepang dan kenaikan minyak mentah
Lihat :Lonjakan Bursa Jepang Akhir Pekan Terdorong Harapan Stimulus BOJ dan ECB
Pagi ini dirilis defisit tahunan perdagangan Jepang yang jatuh ke level terendah dalam empat tahun pada 2015, menyempit hampir 80 persen dari rekor akibat biaya impor turun berkat jatuhnya harga minyak, dan yen yang lebih lemah membantu memacu peningkatan dalam ekspor, demikian Kementerian Keuangan Jepang melaporkan Senin (25/01).
Neraca perdagangan, yang kembali ke surplus ¥ 140,2 milyar ($ 1,2 milyar) pada bulan Desember, adalah defisit selama sembilan bulan di tahun 2015. Ekspor turun 8 persen bulan lalu dan impor turun 18 persen. Defisit perdagangan tahunan adalah 2,8 triliun yen.
Juga membantu positifnya indeks Nikkei adalah kenaikan yang dibuat harga minyak. Akhir Pekan kemarin, harga minyak menghentikan penurunan hampir 17 persen pada Januari. Beberapa keuntungan berasal dari permintaan sementara untuk minyak pemanas karena cuaca dingin memukul Amerika Serikat. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 9,41 persen di $ 32,19 per barel selama seminggu, sedangkan harga minyak mentah Brent naik 12,71 persen pada $ 32,18 per barel.
Selama jam perdagangan Asia pada Senin, harga minyak mentah berjangka WTI diperdagangkan naik sedikit di $ 32,21 per barel, sementara Brent naik di $ 32,32 per barel.
Pada awal perdagangan saham pagi ini, saham-saham perminyakan menguat. Saham Inpex Jepang naik 2,78 persen dan saham Japan Petroleum naik 5.20 persen.
Sementara saham eksportir Jepang mixed, dengan saham Toyota naik 0,32 persen dan saham Honda turun 0,66 persen. Pasangan dolar-yen turun 0,24 persen dari sesi sebelumnya, diperdagangkan pada 118,47. Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena mengurangi pendapatan mereka di luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.
Saham Sharp, yang melonjak pekan lalu di belakang beberapa pengambilalihan dari sebuah perusahaan investasi negara yang didukung Jepang serta Taiwan assembler iPhone Hon Hai Precision Industry, turun 2,27 persen.
Di tempat lain, saham Japan Tobacco naik 6,36 persen setelah perusahaan mengatakan pihaknya berencana untuk menaikkan harga inti rokoknya.
Saham Takata turun 9,35 persen setelah muncul laporan bahwa regulator AS telah mengumumkan penarikan kembali lagi dari 5 juta kendaraan yang dilengkapi dengan kantong udara inflators nya. Tahun lalu, perusahaan Jepang itu terlibat dalam skandal global untuk airbag yang rusak yang menyebabkan beberapa nama mobil besar menarik diri dari menginstal inflators kantung udara buatan Takata dalam model mobil mereka.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau positif, naik signifikan 110 poin atau 0,65% pada 16,980, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,870.
Siang nanti akan dirilis data indikator ekonomi Jepang yang diindikasikan mixed. Data Coincident Index Final November akan diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan meningkat. Sedangkan data Leading Economic Index Final November diindikasikan berdasarka hasil konsensus akan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi menguat terbatas merespon hasil data ekonomi yang positif dan perdagangan minyak mentah sesi Asia naik, namun perlu diperhatikan pergerakan bursa Tiongkok, yang jika melemah dapat berpotensi menekan indeks Nikkei. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,560-16,031, dan kisaran Resistance 17,546-18,039.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang