Harga minyak mentah berjangka AS turun kembali di bawah $ 30 per barel di perdagangan Asia pada Selasa, memperpanjang dekat 6 persen penurunan yang dibuat pada sesi sebelumnya, di tengah berita bahwa produksi Irak mencapai rekor tinggi bulan lalu.
Harga minyak mentah berjangka WTI turun 47 sen, atau 1,55 persen, ke $ 29,87 per barel setelah turun $ 1,85, atau 5,8 persen, lebih rendah pada $ 30,34 per barel.
Sedangkan harga minyak entah berjangka patokan global Brent turun $ 1,68 pada $ 30,50 per barel di sesi sebelumnya, berada pada 5,2 persen di bawah harga penutupan Jumat.
Produksi minyak mentah Irak mencapai rekor pada bulan Desember, sebagai peningkatan produksi dari daerah tengah dan selatan, seorang juru bicara kementerian minyak mengatakan Senin.
Sementara itu, Irak dapat meningkatkan produksi minyak lebih lanjut tahun ini, mencapai tingkat setinggi 4 juta barel per hari (bph) dari selatan negara itu, kata seorang pejabat senior minyak Irak.
Pejabat senior OPEC dan industri minyak Rusia pada hari Senin membahas kemungkinan aksi bersama untuk memperbaiki kelebihan pasokan sebaga terburuk dalam beberapa dekade, sementara Arab Saudi mengisyaratkan tekad untuk memungkinkan pasar untuk melakukan keseimbangan harga.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi mengalami pelemahan dengan kekuatiran kelebihan pasokan global. Harga minyak akan bergerak dalam kisaran Support $29,50-$29,00 per barel, dan jika harga rebound akan menembus kisaran Resistance $30,50-$31,00 per barel.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang