Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (27/01), harga batubara Rotterdam rebound, terdorong menguatnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah ditutup naik pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (27/01) dengan harapan kesepakatan OPEC memotong pasokan minyak mentah.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah meminta produsen saingan untuk memotong pasokan bersama anggotanya, tetapi Rusia, dilihat sebagai kunci untuk kesepakatan, telah menolak sejauh ini.
Tapi menteri minyak dari Irak, Selasa mengatakan pemimpin OPEC Arab Saudi dan produsen besar non-OPEC Rusia menunjukkan tanda-tanda fleksibilitas sekitar menyetujui untuk mengatasi sebuah kekenyangan minyak yang telah mendorong harga ke posisi terendah 12-tahun.
Harga minyak mentah WTI terakhir diperdagangkan naik 57 sen pada $ 30,51, setelah itu ditutup naik $ 1.11, atau 3,66 persen, pada $ 31,45 per barel. Minyak mentah Brent naik 59 sen, atau 1,87 persen, pada $ 31,07 per barel.
Harga batubara berhasil mengikuti sentimen positif yang terjadi di pasar minyak mentah. Sebagai bahan bakar alternatif kenaikan harga minyak mentah memberikan dorongan yang searah pada harga batubara berjangka.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 berada di posisi 44,15 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,05 dollar atau setara dengan 0,11 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 hari ini ditransaksikan pada posisi 38,60 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat, dengan nanti malam akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS, yang diindikasikan menurun dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini teralisir, akan mengangkat harga minyak mentah, dan jugaberarti menguatkan harga batubara Rotterdam.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 44,55 dollar dan Resistance kedua di level 44,95 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 43,75 dollar dan 43,35 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang