Setelah saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) diumumkan keluar dari indeks LQ45 awal pekan, saham semakin merana hingga perdagangan kemarin bahkan sempat menyentuh posisi terendah sejak bulan November 2015 lalu. Otoritas bursa menilai likuiditas saham EXCL kurang mengesankan sehingga dilengser bersama dengan saham WTON dan ITMG.
Secara fundamental salah satu perusahaan operator selular tanah air ini sedang dipusingkan dengan masalah utangnya, sehingga awal tahun EXCL direncanakan melakukan lelang terbuka untuk menjual sebagian menaranya demi mengurangi beban utang yang dimiliki perseroan.
Hingga akhir bulan September lalu, utang jangka panjang EXCL baik dalam Rupiah ataupun dollar AS senilai Rp19 triliun lebih. Selain melakukan restrukturisasi utang seperti yang dilakukan bulan Oktober lalu, EXCL juga berusaha meningkatan pendapatannya yang terus menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Selasa (26/01) saham EXCL ditutup anjlok -5,8 persen pada posisi 3390 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 3600. Saham hari ini bergerak dalam kisaran 3595-3310 dengan volume perdagangan saham mencapai 10,4 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham EXCL pada awal tahun berhasil menguat ditengah aksi jual yang cukup besar. Kemarin terpantau indikator MA bergerak turun dengan indikator Stochastic masuk area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan EXCL dalam tekanan lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 3265 hingga target resistance di level 3637.
H Bara/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens