Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (28/01), harga batubara Rotterdam melanjutkan penguatan, seiring penguatan lanjutan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah AS ditutup melonjak pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (28/01), imbas Rusia mengatakan akan membahas kemungkinan kerjasama dengan OPEC, memberikan harapan untuk kesepakatan itu dapat mengurangi kelebihan pasokan yang membuat harga terendah dalam belasan tahun.
Kementerian Energi Rusia mengatakan kemungkinan koordinasi dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah dibahas pada pertemuan dengan perusahaan minyak Rusia, Rabu. Top produsen non-OPEC, Rusia sebelumnya enggan untuk memangkas produksi minyak, karena adanya persaingan pasar dengan pemimpin OPEC Arab Saudi.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup naik 85 sen, atau 2,70% menjadi $ 32,30 per barel, dari puncak sesi $ 32,84. Sedangkan harga minyak mentah Brent naik $ 1,34 ke $ 33,14 per barel, setelah mencapai sesi tinggi $ 33,49.
Harga batubara berhasil mengikuti sentimen positif yang terjadi di pasar minyak mentah. Sebagai bahan bakar alternatif kenaikan harga minyak mentah memberikan dorongan yang searah pada harga batubara berjangka.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 berada di posisi 45,50 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,55 dollar atau setara dengan 1,22 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 hari ini ditransaksikan pada posisi 38,60 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat, dengan sentimen kesepakatan Rusia dan OPEC untuk memotong pasokan minyak mentah mereka. Jika hasil ini teralisir, akan mengangkat harga minyak mentah, dan juga berarti menguatkan harga batubara Rotterdam.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 50,00 dollar dan Resistance kedua di level 50,50 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 45,00 dollar dan 44,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang