Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (27/01) terpantau melemah. Turunnya harga CPO tertekan kenaikan mata uang Ringgit Malaysia.
Kenaikan ringgit menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaannya turun tajam.
Terpantau siang ini kurs USDMYR berada pada posisi negatif turun -0,30% pada 4.2291, hal ini berarti terjadi penguatan Ringgit terhadap dollar AS.
Harga CPO bulan April 2016 yang merupakan kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak April 2016 yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penurunan sebesar -1 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.502 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak Maret 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.450 ringgit dan 2.400 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan ada pada posisi 2.550 ringgit dan 2.600 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang