Harga kakao berjangka terpantau mengalami pelemahan pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (28/01). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut turun akibat pelemahan kurs poundsterling terhadap dollar AS.
Pada penutupan perdagangan forex dinihari tadi, kurs pasangan GBPUSD ditutup turun -0.81 % pada 1.4232. Pelemahan poundsterling terpicu sikap kehati-hatian pasar menanti hasil pengumuman pertemuan komite kebijakan the Fed. Sikap pasar ini juga membuat nilai kurs safe haven meningkat seperti yen dan euro namun dengan volume yang lebih sedikit. Menanti pengumuman ini pasar juga ingin ambil untung dengan amankan aset resiko mereka.
Di akhir perdagangan Rabu dini hari harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 65 dollar atau 2,30 persen pada posisi 2.764 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak turun untuk jangka pendek, dimana diperkirakan akan ada pemulihan produksi dan distribusi kakao di negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support pada posisi 2.720 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.680 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan ada pada 2.800 dollar dan 2.840 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang