Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Kamis (28/01) dibuka positif, naik tipis 2,89 poin atau 0,06% pada 4586,52. Penguatan IHSG didorong penguatan sektor Konsumer dan Manufaktur.
Bursa Wall Street berakhir negatif pada penutupan perdagangan Kamis dinihari tadi (28/01) setelah keputudsan The Fed mempertahankan suku bunga tetap dan laporan kuartalan perusahaan AS yang mengecewakan. Pelemahan bursa Wall Street mengabaikan lonjakan kenaikan harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 222,77 poin, atau 1,38 persen, di 15,944.46. Indeks S & P 500 ditutup turun 20,68 poin, atau 1,09 persen, pada 1,882.95. Indeks Nasdaq ditutup turun 99,51 poin, atau 2,18 persen, pada 4,468.17.
Semalam, Fed memilih untuk tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan Januari. Dalam pernyataan pasca-pertemuan, Fed menyampaikan pandangannya tentang ekonomi AS, mencatat bahwa pertumbuhan telah melambat, investasi bisnis telah dikelola dan investasi persediaan telah melambat. Bank sentral mengatakan keputusan itu untuk memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global dan menilai implikasinya terhadap pasar tenaga kerja dan inflasi, dan untuk keseimbangan risiko untuk prospek selanjutnya.
Bank sentral juga mengatakan inflasi diperkirakan tetap rendah dalam waktu dekat sebagian karena penurunan lebih lanjut dalam harga energi. Tapi melihat efek sebagai sementara.
Sementara itu bursa Asia pagi ini dibuka negatif terpengaruh pelemahan bursa Wall Street. Namun saat ini terpantau menguat, kecuali indeks Shanghai yang masih di zona merah.
Pada perdagangan saham Indonesia pagi ini, 5 sektor saham berada di zona hijau. Sektor yang menjadi penguat adalah sektor Konsumer dan Manufaktur yang masing-masing meningkat lebih dari 1%.
Terpantau 72 saham menguat dan 51 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 338 juta saham dengan nilai mencapai lebih dari 311 miliar rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 12600 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas merespon penguatan bursa global dan dukungan fundamental domestik yang dapat mendukung penguatan IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4573-4544, dan kisaran Resistance 4633-4662.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang