Pergerakan saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) yang dalam 2 pekan pertama tahun 2016 bergerak menurun dan berusaha memangkas trend bullish sejak bulan Oktober 2015, berhasil rally dalam 2 pekan terakhir. Rally selama 7 hari berturut hingga perdagangan kemarin tersebut didorong oleh aksi beli yang cukup besar yang dilakukan induk usahanya, namun kini sahamnya melemah akibat profit taking.
Aksi beli saham yang dilakukan Japfa Ltd sejak tanggal 15 Desember hingga tanggal 26 Januari 2016 dilakukan untuk menambah jumlah kepemilikannya di JPFA. Sebelumnya perusahaan yang terdaftar di Singapura tersebut hanya memiliki 57,51% saham di JPFA, sekarang setelah membeli sebanyak 58 juta lembar lebih saham menjadi 58,06 persen.
JPFA merupakan salah satu perusahaan yang terbesar dan paling terintegrasi untuk agri-food di Indonesia, dengan kegiatan bisnis inti meliputi pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas dan perikanan budidaya. Konstribusi terbesar dari Pendapatan perseroan berasal dari Pakan Ternak dengan Pendapatan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp10,22 triliun dan Rp9,67 triliun,
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (28/01) saham JPFA dibuka pada level 750 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level yang sama dan volume perdagangan saham pagi ini baru mencapai 95 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham JPFA sejak tanggal 19 Januari sudah bergerak rally. Namun kini terpantau indikator MA masih bergerak naik dan pola Three White Crows terbentuk pada Upper Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan JPFA dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading pada target level support di level 705 hingga target resistance di level 766.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens