Bursa Jepang Berakhir Melonjak Dengan Kebijakan Suku Bunga Negatif BOJ

668
indeks nikkei

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (28/01), indeks Nikkei berakhir naik, ditutup naik signifikan 476,85 poin, atau 2,80 persen, pada 17518.30. Penguatan indeks Nikkei setelah BOJ menerapkan kebijakan suku bunga negatif.

Lihat :Indeks Nikkei Pagi Tertekan Buruknya Hasil Belanja Rumah Tangga dan Produksi Industri

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda melakukan langkah kejutan pada investor Jumat, mengadopsi strategi suku bunga negatif untuk memacu bank untuk meminjamkan dalam menghadapi ekonomi yang melemah.

Kejutan ini juga diperkirakan sebagai langkah BOJ untuk melemahkan yen dan menaikkan harga barang impor serta meningkatkan inflasi.

Kebijakan suku negatif berlaku 16 Februari dan akan berjalan dalam sistem tiga lapis giro lembaga keuangan ‘, mirip dengan program di beberapa beberapa bank sentral di Eropa, kata BOJ.

Sistem Tiga Lapis tersebut adalah :

Saldo yang ada akan terus memiliki tingkat 0,1 persen. Ini akan disebut Basic Balance.

Tingkat nol persen akan diterapkan pada cadangan bagi lembaga-lembaga yang diperlukan untuk menjaga tingkat BOJ, dan juga cadangan yang terkait dengan berbagai program dukungan pinjaman bank. Ini disebut Makro Add-on Balance.

Tingkat minus 0,1 persen akan diterapkan untuk setiap cadangan tidak termasuk dalam dua tingkatan pertama. Ini disebut Policy-Rate Balance.

Pasangan dolar-yen menguat maju setelah pengumuman, diperdagangkan setinggi 121,35, dari 118,50 di sekitar sebelum berita. Pasangan ini dipangkas keuntungan untuk perdagangan sekitar 120,82 setelah pasar saham Jepang ditutup.

Saham eksportir, yang mendapatkan keuntungan dari pelemahan yen bila penghasilan mereka di luar negeri dikonversi ke dalam mata uang rumah mereka, rally. Saham Sony melonjak 6,10 persen dan Nissan menambahkan 7,13 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -10 poin atau 0,06% pada 17,630, turun dari perdagangan sebelumnya pada 17,640.

Senin pagi besok akan dirilis banyak data indikator ekonomi Nikkei Manufacturing PMI Final Januari yang diindikasikan berada pada posisi 52.4, turun dari hasil sebelumnya 52.6

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei pada selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas, dengan kebijakan BOJ dapat melemahkan Yen dan diharapkan dapat meningkatkan inflasi. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,159-16,630, dan kisaran Resistance 18,074-18,673.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here