Harga emas telah kehilangan keuntungan awalnya dan diperdagangkan sedikit lebih rendah di dealing pagi kemarin. Terjadi koreksi turun secara tehnikal dan tekanan profit-taking setelah harga menyentuh ketinggian selama tiga bulan pada hari Rabu yang lalu.
Tekanan jual terhadap metal berharga ditahan oleh bullishnya pasar diluar pada hari kemarin termasuk naiknya harga minyak mentah secara solid dan melemahnya indeks dolar AS.
Emas berjangka bulan Februari terakhir turun $2.20 per ons di $1,113.60.
Barnabas Gan, ekonom komoditi dari Oversea-Chinese Banking Corp. Ltd (OCBC) didalam laporan komoditinya pada hari Kamis kemarin menulis,”Emas jelas pemenang di dalam kekacauan saham saat ini……..dan masih menjadi assets safe haven biarbagaimanapun juga”.
Namun, dengan adanya beberapa faktor, termasuk penghematan yang berkelanjutan oleh Federal Reserve AS, dia mengatakan bahwa dia tetap pada perkiraan harga $950 per ons pada akhir tahun 2016.
Emas terus mengalir ke “exchange-traded funds” sebagaimana yang dilaporkan oleh Commerzbank. Perdagangan ETF adalah seperti perdagangan saham tetapi mengikuti harga komoditi, dengan metal berharga ditaruh di gudang untuk menjamin saham-saham berbasis komoditi tersebut.
Para analis menunjukan bahwa ETF emas yang dibentuk oleh Bloomberg membukukan arus masuk yang kedelapan kalinya berturut-turut pada hari Rabu kemarin. “Pemegang ETF emas telah menambah 51.4 ton sejak awal tahun ini,” kata Commerzbank.
“Trend yang serupa juga terlihat pada tahun yang lau, dengan masuknya arus emas 65 ton ke ETF emas di bulan Januari, meskipun dari bulan Maret sampai pertengahan bulan Agustus ada cukup banyak arus yang keluar. “
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center
