Indeks Nikkei di Bursa Jepang pekan lalu membukukan hasil positif mingguan 3,3%. Penguatan tersebut diperoleh dengan dimulainya awal pekan dengan adanya harapan stimulus dari Bank of Japan. Namun secara bulanan, indeks Nikkei masih berada di posisi negatif, turun 8,0%.
Harapan stimulus Bank of Japan menguatkan indeks Nikkei. BOJ mengambil tindakan serius memperluas langkah-langkah pelonggaran moneter dengan merosotnya harga minyak membebani target inflasi 2% bank sentral. Penguatan yen dan penurunan harga saham juga akan dibahas dalam dua hari pertemuan dewan kebijakan bank sentral yang dijadwalkan mulai 28 Januari.
Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda mengatakan kepada komite audit majelis tinggi Kamis bahwa bank akan “terus hati-hati memantau” dampak gejolak pasar yaitu pada harga ekonomi dan konsumen. Bank juga akan membuat “penyesuaian kebijakan tanpa ragu-ragu” jika dianggap perlu untuk mencapai tujuan 2%, katanya.
Harapan stimulus tersebut memang naik turun, di awal menguatkan harapan investor, namun esok harinya melemah, bangkit lagi, melemah lagi, hingga akhirnya saat stimulus BOJ dikeluarkan jumat kemarin, maka membangkitkan kepercayaan investor untuk perbaikan ekonomi Jepang.
Stimulus BOJ khususnya dengan kebijakan suku bunga negatif, memang terlihat menjadi jalan keluar bagi pelemahan ekonomi Jepang, yang tercermin juga dalam pergerakan indeks Nikkei dalam bulan Januari ini yang banyak tertekan oleh penguatan Yen, buruknya ekonomi domestik khususnya terkait data industri, dan juga pelemahan minyak mentah.
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda melakukan langkah kejutan pada investor Jumat, mengadopsi strategi suku bunga negatif untuk memacu bank untuk meminjamkan dalam menghadapi ekonomi yang melemah.
Kejutan ini juga diperkirakan sebagai langkah BOJ untuk melemahkan yen dan menaikkan harga barang impor serta meningkatkan inflasi.
Langkah ini untuk menekan sebagian dari cadangan bank untuk melengkapi program pembelian aset dalam catatan BOJ, termasuk 80 triliun yen ($ 666 miliar) pembelian obligasi pemerintah dalam setahun, yang terus berubah pada pertemuan dewan. Dengan hasil voting 5-4, Kuroda memimpin rekan-rekannya untuk memperkenalkan tingkat minus 0,1 persen pada kepemilikan kelebihan uang tunai.
Keputusan BOJ ini dalam mengadopsi kebijakan yang tidak lazim untuk mengatasi deflasi dan menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, mengikuti pembuat kebijakan Eropa yang bertujuan memicu inflasi.
Bagaimana pergerakan indeks Nikkei untuk pekan depan ini?
SENTIMEN POSITIF
Consumer Confidence Januari, diperkirakan naik dari hasil sebelumnya.
Coincident Index Prel Desember, diperkirakan naik dari hasil sebelumnya.
SENTIMEN NEGATIF
Nikkei Manufacturing PMI Final Januari, diindikasikan turun tipis dari hasil sebelumnya.
Nikkei Services PMI Januari, diperkirakan turun tipis dari hasil sebelumnya.
Foreign Bond Investment/30 Januari, diperkirakan turun dari hasil sebelumnya.
Stock Investment by Foreigners/30 Januari, diperkirakan turun dari hasil sebelumnya.
Leading Economic Index Prel Desember, diperkirakan turun tipis dari hasil sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei akan bergerak negatif merespon data indikator ekonomi yang didominasi pelemahan. Namun kondisi bisa berbalik positif, jika terlihat langkah-langkah lanjutan untuk stimulus BOJ, juga jika pidato Kuroda pada hari Rabu dapat membangkitkan kepercayaan investor. Yang penting juga perlu diperhatikan pergerakan harga minyak mentah. Indeks Nikkei pekan ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 16,766-15,432 dan kisaran Resistance 18,866-19,717.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang