Harga Gula ICE Tertekan Perkiraan Defisit Produksi

981

Harga gula berjangka ICE di bursa New York naik pada penutupan perdagangan Rabu dini hari (03/02). Adapun peningkatan harga gula terpicu sentimen defisit produksi gula mengatasi permintaan yang diperkirakan meningkat.

Banyak perusahaan yang cemas seperti The Hershey Company (NYSE: HSY), Mondelēz International, Inc (NASDAQ: MDLZ), dan Grupo Nutresa SA ADR (OTCPK: GCHOY), yang khawatir harga gula akan naik pada tahun 2016 menempatkan tekanan pada marjin kotor.

Prakiraan tanaman menunjukkan bahwa ada kemungkinan kuat defisit menjulang dengan 177.500.000 ton gula dipanen, turun sebesar 5,2 juta ton pada panen tahun lalu dan defisit 4,1 juta ton. Setelah lima tahun surplus, defisit akan datang sebagai kejutan untuk pasar.

Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 ditutup naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,16 sen atau setara dengan  1,25 persen pada posisi 12,99 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran defisit dan hambatan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 13,50 sen dan 14,00 sen. Sedangkan level Suport yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  12,50 sen dan 12,00 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here