PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memiliki kinerja keuangan tidak menguntungkan alias merugi, masih dibebani oleh utang perusahaan dengan bank asing. Karenanya untuk bisnis tahun 2016, BUMI mengurangi aktivitas bisnisnya dengan memangkas capex 50% dari capex tahun sebelumnya.
Tahun 2015 lalu BUMI menetapkan capex US$100 juta, sehingga tahun ini capex hanya US$50 juta dengan proyeksi produksi batubara sama dengan tahun lalu sekitar 80 juta ton. Melihat laporan keuangan terakhir, utang jangka pendek BUMI yang selalu naik tiap tahunnya mencapai US$3,63 miliar (sekitar Rp50 triliun).
Bumi Resources tercatat tidak memiliki pinjaman jangka panjang, lantaran jatuh tempo dalam waktu setahun. Total liabilitas Bumi Resources mencapai US$5,79 miliar per 30 September 2015, naik 8,4% dari akhir tahun sebelumnya US$5,34 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (1/9/15) saham BUMI masih belum bergerak dengan nilai yang sama dengan perdagangan akhir bulan Oktober tahun 2015 di level Rp 50. Sedangkan volume saham yang diperdagangkan kemarin mencapai sekitar 120 ribu lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BUMI sejak awal bulan Januari terlihat terus mengalami tekanan dan menyentuh level terendahnya sejak tanggal 28 Juli 2015. Untuk rekomendasi perdagangan saham ini disarankan untuk wait and see sampai ada sentimen fundamental yang menggerakkan saham ini.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens