Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada akhir perdagangan Kamis sore (04/02) mengalami pelemahan. Penurunan harga CPO tertekan penguatan mata uang Ringgit Malaysia.
Kenaikan ringgit menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaannya turun tajam.
Sore ini kurs USDMYR berada pada posisi negatif turun -0,84% pada 4.1086, hal ini berarti terjadi penguatan Ringgit terhadap dollar AS.
Harga CPO bulan April 2016 yang merupakan kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak April 2016 yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penurunan sebesar -16 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.531 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak April 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.480 ringgit dan 2.430 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan ada pada posisi 2.580 ringgit dan 2.630 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang