Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Kamis (04/02), IHSG lanjutkan penguatan, naik signifikan 63,58 poin atau 1,38% pada 4659,69. Penguatan IHSG terdorong penguatan Rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia.
Siang ini terpantau Rupiah menguat terhadap dollar AS. Rupiah menguat 0,20% pada 13,631.
Kenaikan IHSG juga didukung optimisme ekonomi Indonesia dengan adanya pengakuan peringkat investment grade Indonesia pada posisi stabil.
Setelah Lembaga Pemeringkat Moody’s Investors Service pada hari Kamis (28/01), mengafirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada level layak investasi (investment grade), dengan peringkat Baa3/stable outlook, maka pada Senin (01/02) kemarin, lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade).
Dalam siaran persnya, seperti yang dirilis di website Bank Indonesia, JCR memberikan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook. Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat, defisit fiskal yang terkendali dan pengelolaan utang pemerintah yang sehat, kondisi sektor perbankan yang relatif kuat, serta ketahanan terhadap tekanan eksternal.
Sementara itu pada pergerakan bursa global terjadi pergerakan mixed.
Bursa Wall Street ditutup mixed pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (04/02), terdorong kenaikan harga minyak yang membantu kenaikan besar indeks indeks Dow Jones dan S & P 500. Harga minyak mentah melonjak 8 persen pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (04/02) setelah dolar AS melemah dan mengabaikan data yang menunjukkan lonjakan besar tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS yang mencapai rekor tertinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 183,12 poin, atau 1,13 persen, pada 16,336.6. Indeks S & P 500 ditutup 9,5 poin lebih tinggi, atau 0,5 persen, pada 1,912.53. Indeks komposit Nasdaq ditutup turun 12,71 poin, atau 0,28 persen, pada 4,504.24.
Demikian juga Bursa saham Eropa ditutup turun tertekan melemahnya saham-saham perbankan, mengabaikan kenaikan harga minyak mentah.
Sementara itu bursa Asia siang ini bergerak mixed, dimana hanya indeks Nikkei yang berada di zona merah, tertekan data indikator keuangan yang turun.
IHSG siang ini ditopang oleh semua sektor yang positif, penguatan tertinggi pada sektor Infrastruktur yang naik 2,43%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 182 saham menguat, sedangkan 87 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,27 miliar saham dengan nilai mencapai 2,89 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 142,220 kali.
Tercatat dana asing yang masuk pasar modal siang ini mencapai Rp. 317,28 miliar
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan penguatan rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4626-4598, dan kisaran Resistance 45692-4727.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang