Harga Gula ICE Turun Tertekan Pelemahan Minyak Mentah

556

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dini hari (05/02) ditutup melemah. Harga gula turun tertekan pelemahan harga minyak mentah.

Harga minyak turun 2 persen dalam penutupan Jumat dinihari (05/02), terpicu pelemahan dollar dibayangi oleh skeptisisme upaya anggota OPEC Venezuela untuk melobi produsen minyak mentah untuk penurunan produksi bersama akan berhasil.

Dolar memperpanjang penurunan untuk hari kedua, membuat komoditas dengan mata uang dollar ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dengan indeks dolar memukul 15 minggu rendah sekitar pada keraguan bahwa Federal Reserve akan mampu melanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini.

Harga minyak mentah AS turun 56 sen, atau 1,7 persen, pada $ 31,72 per barel setelah bergerak antara $ 31,53 dan $ 33,60. Sedangkan Harga minyak mentah Brent turun 1,6 persen, atau 58 sen, pada $ 34,46 per barel.

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak yang aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,05 sen atau setara dengan -0,39 persen pada posisi 12,76 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan berpotensi tertekan pelemahan harga minyak mentah.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 12,40 sen dan 12,00 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  13,20 sen dan 13,60 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here