Akhir Bursa Jepang Anjlok 5,4%, Tergerus Penguatan Yen, Pelemahan Saham Perbankan dan Negatifnya Obligasi Pemerintah

1307
indeks nikkei

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Selasa (09/02), indeks Nikkei berakhir merosot tajam, ditutup anjlok –918,86 poin, atau -5,40 persen, di 16,085.44. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen dan penurunan saham perbankan serta merosotnya obligasi 10 tahun pemerintah Jepang ke posisi negatif pertama kalinya.

Lihat : Indeks Nikkei Dibuka Anjlok Tergerus Penguatan Yen dan Pelemahan Saham Perbankan

Pasangan dolar-yen turun 0,97 persen pada 114,73, menekan tingkat terendah sejak 2014. Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena mengurangi pendapatan luar negeri mereka bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.

Penguatan Yen ini menekan saham-saham eksportir di akhir perdagangan. Saham Toyota, Nissan, Honda dan Sony ditutup turun antara 6.12 persen hingga 7.21 persen.

Saham-saham perbankan Jepang juga turun karena kekhawatiran terhadap profitabilitas mereka setelah bank sentral memperkenalkan kebijakan suku bunga negatif pada 29 Januari. Saham Mitsubishi UFJ turun 8,73 persen, saham SMFG turun 8,97 persen dan saham Mizuho Financial tergelincir 6,22 persen.

Ringkasan resmi pertemuan bank sentral, yang dirilis Senin, menunjukkan anggota Bank of Japan berjuang terhadap keputusan untuk mengadopsi suku bunga negatif, meningkatkan kekhawatiran tentang ‘profitabilitas dan bahwa negara-negara lain bank pembuat kebijakan juga akan memotong suku bunga.

Dalam berita ekonomi penting lainnya, hasil obligasi pemerintah Jepang benchmark 10-tahun mencapai di bawah nol persen untuk pertama kalinya pada catatan Selasa pagi karena investor terus membeli surat utang yang terpicu dari keputusan suku bunga negatif bulan lalu oleh Bank of Japan.

Hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah Jepang (JGB) turun serendah negatif 0,007 persen. Penurunan terjadi karena anjloknya pasar saham global semalam global yang cenderung mendorong safe haven mengalir kembali ke Jepang. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -940 poin atau -5,53% pada 16,060, turun dari perdagangan sebelumnya pada 17,000.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas merespon potensi penguatan Yen, pelemahan saham perbankan dan merosotnya bonds 10 tahun pemerintah Jepang. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,433-14,940, dan kisaran Resistance 16,560-17,053. 

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here