Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (09/02), harga batubara Rotterdam turun tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (09/02) kembali tertekan kekhawatiran kelebihan pasokan setelah pertemuan Arab Saudi-Venezuela pada akhir pekan kemarin belum menunjukkan tanda-tanda kesepakatan untuk dapat meningkatkan harga.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun $ 1,20, atau 3,88 persen, pada $ 29,69 per barel. Dalam perdagangan terakhir turun 74 sen, atau 2,3 persen di $ 30,18. Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 99 sen, atau 2,85 persen, pada $ 33,09 per barel.
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 berada di posisi 43,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,10 dollar atau setara dengan -0,23 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Februari 2016 ditransaksikan pada posisi 36,50 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah dan pelemahan lanjutan harga minyak mentah
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 42,90 dollar dan support kedua di level 42,40 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 43,90 dollar dan 44,40 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang