Harga minyak mentah melonjak 2 persen pada Selasa (09/02), mengabaikan anjloknya pasar saham Jepang dan mengikis beberapa kerugian sesi sebelumnya yang didorong oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global.
Lonjakan harga minyak mentah terjadi akibat pelemahan dollar AS.
Dollar AS jatuh terhadap yen Jepang karena sentimen terhadap sebagian aset berisiko berubah bearish di tengah kekhawatiran tentang stabilitas perbankan.
Dengan terjadinya penurunan dolar membuat harga minyak lebih murah karena sebagian besar perdagangan dalam mata uang dollar AS, berpotensi memacu permintaan.
Harga minyak mentah WTI naik 49 sen ke $ 30,18 per barel pada 0259 GMT, setelah naik sejauh $ 30,30. Harga minyak WTI turun sekitar 4 persen pada Senin, berakhir di $ 29,69.
Sementara harga minyak mentah patokan global Brent naik 35 sen ke $ 33,23 per barel. Harga Brent sesi sebelumnya turun $ 1,18 pada $ 33,88.
Penurunan harga minyak mentah pada hari Senin tergerus penurunan di pasar saham AS di tengah kekhawatiran terus-menerus tentang perlambatan ekonomi global.
Namun sentimen bearish kekenyangan di pasar minyak mentah dunia tampaknya tidak mungkin mereda segera, dengan survei Reuters menunjukkan persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 3,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 5 Februari.
Kelompok industri American Petroleum Institute pada Selasa akan merilis laporan persediaan mingguan diikuti dengan angka resmi dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pemerintah AS pada Rabu.
Masih juga dicermati investor yaitu sedikit tanda-tanda koordinasi antara produsen besar di luar Amerika Serikat setelah pembicaraan akhir pekan antara anggota OPEC Arab Saudi dan Venezuela pada kemungkinan koordinasi namun belum terlihat hasilnya.
“Harapan dari pemotongan pasokan kerjasama antara anggota OPEC dan non-OPEC terus memudar,” kata ANZ dalam sebuah catatan penelitian pada hari Selasa.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi melemah, jika rilis API untuk persediaan minyak mentah mingguan AS terealisir meningkat. Namun jika kesepakatan anggota OPEC dan non-OPEC kembali menguat dan dilaksanakan, akan dapat mengangkat harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menembus level Support $ 29,50-$ 29,00, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $ 30,50-$ 31,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang