Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (09/02) kembali tertekan kekhawatiran kelebihan pasokan setelah pertemuan Arab Saudi-Venezuela pada akhir pekan kemarin belum menunjukkan tanda-tanda kesepakatan untuk dapat meningkatkan harga.
Tidak ada tanda-tanda nyata dari pertemuan pada hari Minggu antara Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi dan Venezuela bahwa OPEC dan pemasok non-OPEC siap untuk bertemu untuk membahas kemerosotan harga.
Setelah kesibukan diplomasi selama dua minggu terakhir tentang kemungkinan pemotongan produksi , pertemuan hari Minggu antara Venezuela dan pemimpin dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dipandang sebagai “membuat atau istirahat” untuk kesepakatan yang mungkin untuk meningkatkan harga yang telah merosot 70 persen sejak pertengahan 2014.
Namun Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino, yang melakukan tur kepada produsen minyak untuk melobi tindakan untuk menopang harga, kata pertemuannya dengan Naimi adalah “produktif.”
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun $ 1,20, atau 3,88 persen, pada $ 29,69 per barel. Dalam perdagangan terakhir turun 74 sen, atau 2,3 persen di $ 30,18.
Sedangkan harga minya mentah berjangka patokan global Brent turun 99 sen, atau 2,85 persen, pada $ 33,09 per barel.
Sementara itu perusahaan minyak Total Perancis setuju untuk membeli 160.000 barel per hari (bph) minyak mentah Iran untuk pengiriman di Eropa, kantor berita resmi SHANA mengutip Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan, menunjukkan tekad Teheran untuk menguatkan pangsa pasar kembali hilang setelah pencabutan sanksi nuklir terhadap produsen OPEC.
Morgan Stanley memperingatkan pada Senin bahwa kelebihan pasokan global adalah mungkin untuk memulai kliring sebelum 2017.
Persediaan mingguan minyak mentah dan bensin AS mencapai rekor tertinggi, data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan pekan lalu. Data persediaan mingguan terbaru diharapkan akan dirilis pada hari Rabu.
Pasar juga mencermati kesaksian Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen kepada anggota parlemen pada hari Rabu bersama dengan data persediaan minyak mentah AS dari EIA pada hari yang sama.
Badan Energi Internasional dan OPEC juga akan merilis laporan bulanan mereka masing-masing pada hari Selasa dan Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi melemah dengan kekuatiran kelebihan pasokan, namun jika harapan kesepakatan Rusia dan OPEC kembali menguat dan dilaksanakan, akan dapat mengangkat harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menembus level Support $ 29,00-$ 28,50, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $ 30,00-$ 30,50.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang