Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (09/02), IHSG turun -44,52 poin atau -0,93% pada 4754,42. Pelemahan IHSG terdorong merosotnya bursa global.
Bursa Wall Street ditutup turun pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (09/02) tertekan kekuatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Indeks Dow Jones ditutup 177,92 poin lebih rendah, atau 1,1 persen, di 16,027.05, dengan saham Visa sebagai penurun terbesar. Indeks S & P 500 ditutup 26,61 poin lebih rendah, atau 1,42 persen, ke 1,853.44, dengan sektor material memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 79,39 poin, atau 1,82 persen, menjadi ditutup pada 4,283.75.
Demikian juga Bursa Eropa jatuh pada penutupan perdagangan Senin malam (08/02) dengan penurunan besar di beberapa sektor, terus menurunnya harga komoditas dan data ketenagakerjaan AS yang mixed Jumat lalu, menambah kekhawatiran atas pertumbuhan global.
Sementara itu Bursa Asia bergerak turun tajam pada hari Selasa (09/02), terpengaruh merosotnya bursa saham AS dan Eropa semalam. Bahkan bursa jepang anjlok 5%, tertekan penguatan Yen dan hasil obligasi 10 tahun pemerintah Jepang mencatatkan hasil negatif untuk pertama kalinya.
IHSG siang ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, pelemahan tertinggi pada sektor Infrastruktur yang yang turun -2,20%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 96 saham menguat, sedangkan 153 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 1,86 miliar saham dengan nilai mencapai 2,80 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 105,567 kali.
Tercatat dana asing yang masuk pasar modal siang ini mencapai Rp. 26,31 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah dengan pelemahan bursa global, namun diharapkan ada fundamental yang kuat yang dapat mendorong kenaikan IHSG hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4724-4693, dan kisaran Resistance 4782-4818.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang