Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (09/02) dibuka turun, saat ini terpantau anjlok -743,93 poin atau -4,37 persen di 16260.37. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen dan penurunan saham perbankan.
Lihat : Akhir Bursa Jepang Rebound Terbantu Pelemahan Yen dan Penguatan Minyak Mentah
Pasangan dolar-yen turun 0,60 persen pada 115,13, jatuh di bawah 116-tingkat semalam dan menandai tingkat terendah sejak 2014. Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena mengurangi pendapatan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Penguatan Yen melemahkan saham-saham eksportir. Saham Toyota, Nissan, Honda dan Sony turun antara 4,53 persen hingga 5,62 persen.
Saham-saham perbankan Jepang juga turun karena kekhawatiran profitabilitas mereka setelah bank sentral memperkenalkan suku bunga negatif di pasar pada akhir Januari. Saham Mitsubishi UFJ turun 7,10 persen, SMFG turun 6,42 persen dan Mizuho Financial tergelincir 5,23 persen.
Dari berita ekonomi, yield 10-tahun obligasi pemerintah Jepang (JGB) mencapai nol untuk pertama kalinya, kemungkinan ditimbang oleh arus safe haven. harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau negatif, turun tajam -660 poin atau -3,88% pada 16,340, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 17,000.
Siang nanti akan dirilis indikator ekonomi Machine Tools Orders (YoY) Januari. Yang jika hasilnya turun dapat menekan Yen. Namu jika positif dapat menguatkan Yen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas merespon potensi penguatan Yen dan pelemahan sektor keuangan. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,468-14,764, dan kisaran Resistance 16,947-17,616.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
