Harga kakao berjangka ICE Futures menurun pada akhir sesi perdagangan Rabu dini hari (10/02). Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penurunan terpicu harapan penguatan produksi .
Harga kakao turun terpicu tanda-tanda dari tanaman utama yang kuat di Afrika Barat melebihi kekhawatiran bahwa mendatang pertengahan tanaman yang lebih kecil bisa dirugikan oleh angin tahunan yang kuat.
Analis mengatakan musim Angin Harmattan di Afrika Barat, angin tahunan yang kuat yang mempengaruhi daerah berkembang Afrika Barat dan dapat menurunkan kelembaban tanah, merusak perkembangan bunga diserbuki yang kuat tahun ini, membantu untuk menyediakan beberapa dukungan untuk harga kakao karena para pedagang menunggu berita bagaimana cuaca yang berdampak kecil pada pertengahan tanaman.
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -11 dollar atau -0,38 persen pada posisi 2.859 dollar per ton.
Namun potensi bullish masih terjadi terhadap harga kakao. Ghana bisa kehilangan sebanyak 25 persen dari produksi kakao yang diproyeksikan musim ini dengan serangan angin yang keras dan kurangnya upaya hujan menghambat untuk meningkatkan hasil di produsen terbesar kedua di dunia, kata sumber pemerintah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas dengan kekuatiran serangan angin harmattan di Afrika Barat dan hambatan distribusi produksi di Pantai Gading
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 2.910 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus, maka level selanjutnya adalah 2.960 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi pelemahan ada pada 2.810 dollar dan 2.760 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
