Harga Emas menguat pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (10/02) didukung oleh melemahnya pasar saham global dan dolar AS.
Kekuatiran ekonomi global yang bisa berujung ke dalam resesi dan melemahnya pasar saham untuk hari ketiga berturut-turut, membantu emas mendapatkan lebih dari 7 persen sejak awal pekan lalu karena investor mencari tempat yang aman.
Dolar AS jatuh ke level terendah hampir empat bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, mendukung harga emas. Analis mengatakan logam tampak overbought dan jatuh pendek dari menguji level psikologis resistance di $ 1.200 per ounce, menarik profit taking di awal sesi.
Harga emas spot diperdagangkan pada $ 1,189.00 per ons, naik 0,2 persen, setelah naik ke $ 1,200.60 pada hari Senin, terkuat sejak 22 Juni tahun lalu.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April ditutup naik 70 sen pada $ 1,198.60 per ons.
Permintaan yang kuat untuk aset safe haven ditandai ketika hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun patokan Jepang menjadi negatif untuk pertama kalinya pada Selasa.
Juga mencegah harga dari naik lebih tinggi adalah lemahnya permintaan di Asia dengan pasar Tiongkok ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek pekan ini.
Pasar akan mencermati petunjuk kebijakan moneter saat Ketua Federal Reserve Janet Yellen berpidato pada House Financial Services Committee pada Rabu dan Kamis.
Sedangkan harga perak spot turun 0,6 persen pada $ 15,22 per ons, sementara harga platinum naik 0,7 persen menjadi $ 927,49 per ons. Harga Paladium turun 0,08 persen menjadi $ 512,50 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan jika hasil pidato Janet Yellen memberikan nada dovish, akan memberikan penguatan bagi harga emas, namun sebaliknya dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan menembus level Resistance $1,191.00-$1,193.00, namun jika harga turun akan menembus level Support $1,187.00-$1,185.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang