Awal Positif IHSG 11 Februari Terdorong Penguatan Rupiah dan Penjualan Eceran

602

Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan Kamis (11/02) dibuka negatif -0,18%, namun saat ini terpantau naik 7,25 poin atau 0,15% pada 4739,73. Penguatan IHSG terbantu kenaikan Rupiah dan meningkatnya penjualan eceran Indonesia.

Terpantau pagi ini Rupiah menguat terhadap dollar AS. Rupiah menguat 0,37% pada 13,395. Pelemahan Dollar AS terjadi setelah komentar Ketua The Fed Janet Yellen yang mengindikasikan kenaikan suku bunga AS lanjutan akan memakan waktu yang lama dengan mencermati perlambatan ekonomi global saat ini.

Data ekonomi Indonesia juga menguatkan IHSG. Penjualan Eceran Indonesia secara tahunan meningkat pada Desember 2015. Penjualan eceran yang diukur dalam Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Desember 2015 tumbuh 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 9,7% (yoy) pada November 2015. Demikian rilis yang disampaikan oleh Bank Indonesia, Rabu (10/02).

Bursa Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (11/02), karena investor mencerna komentar dari Ketua Fed Janet Yellen, serta perdagangan mixed dalam minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 99,64 poin lebih rendah, atau 0,62 persen, di 15,914.74. Indeks S & P 500 ditutup 0,35 poin lebih rendah, atau 0,02 persen, pada 1,851.86. Indeks Nasdaq berakhir 14,83 poin lebih tinggi, atau 0,35 persen, pada 4,283.59.

Sementara Bursa Asia bergerak mixed, dengan indeks Kospi dan Hang Seng berada di zona merah, hanya indeks ASX 200 yang positif. Sedangkan bursa Jepang ditutup libur memperingati National Foundation Day, bursa Tiongkok masih tutup sampai pekan depan libur Tahun Baru Imlek.

Pada awal perdagangan saham Indonesia pagi ini, terpantau 8 sektor saham berada di zona hijau, dengan penguatan tertinggi sektor Aneka Industri yang naik 1,28%. Terpantau 82 saham menguat dan 46 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 230 juta saham dengan nilai mencapai lebih dari 275 miliar rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 11600 kali.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan penguatan Rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia. Namun bisa melemah jika data ekonomi terealisir melemah dan bursa global juga melemah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4713-4683, dan kisaran Resistance 4786-4833.

 

Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here