Harga CPO Malaysia Naik Terpicu Penurunan Ekspor Indonesia

467

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (11/02) terpantau mengalami kenaikan. Harga komoditas ini mendapatkan sentimen kenaikan yang signifikan akibat penurunan persediaan ekspor dari Indonesia.

Pengiriman minyak sawit dari Indonesia mungkin turun paling dalam hampir dua tahun di bulan Januari setelah para pembuat biodiesel domestik meningkatkan pembelian di tengah penurunan produksi.

Ekspor, termasuk minyak sawit dan inti, turun 22 persen menjadi 1,97 juta metrik ton dari Desember, menurut median dari 10 perkiraan dari analis, pekebun dan pejabat industri. Hal ini menjadi penurunan tertajam sejak April 2014, menurut data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia.

Pembuat biodiesel Indonesia membeli minyak sawit lebih banyak untuk memenuhi kontrak pasokan mereka dengan PT Pertamina, kata Eddy Martono, Direktur di perkebunan PT Mega Karya Nusa. Sebelas pemasok pada bulan November setuju untuk memasok 1,85 juta kiloliter biodiesel ke Pertamina,  sampai April.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penguatan sebesar 8 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.567 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend menguatnya. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Februari 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.540 ringgit dan 2.510 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.600 ringgit dan 2.630 ringgit.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here