Harga kakao berjangka ICE Futures menurun pada akhir sesi perdagangan Kamis dini hari (11/02). Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penurunan tertekan sentimen peningkatan produksi Ghana.
Negara Ghana di Afrika Barat berharap untuk menghasilkan 850,000-900,000 ton kakao pada tahun 2015/16 tanaman, naik dari musim sebelumnya 740.000 ton.
Untuk itu Ghana Cocoa Board, lembaga pemasaran kakao di negara itu, telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan produksi yaitu mendistribusikan pupuk gratis dan bibit dan penyemprotan massal, menurut ICCO.
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan. Harga komoditas tersebut ditutup turun tajam sebesar -5 dollar atau -0,17 persen pada posisi 2.854 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas dengan kekuatiran serangan angin harmattan di Afrika Barat.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 2.900 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus, maka level selanjutnya adalah 2.950 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi pelemahan ada pada 2.800 dollar dan 2.750 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang