Harga timah di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis (11/02) berada dalam perdagangan stagnan. Pasar global yang mixed dan komentar Ketua The Fed Janet Yellen masih dicerna oleh investor pasar timah.
Ketua Fed Janet Yellen menunjukkan Fed ingin menjadi hawkish tapi siap untuk menjadi dovish, yang melemahkan dolar dan ekuitas, tetapi mendorong safe-havens.
Pasar bereaksi pada kesaksian Ketua Fed Janet Yellen kepada Kongres, yang memperlihatkan kenaikan suku bunga mungkin tertunda karena Yellen merasa ekonomi AS belum mencapai resesi, tapi nada dovish nya menunjukkan Fed prihatin tentang pasar global.
Investor juga mencermati pasar saham yang mixed. Bursa Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (11/02), karena investor mencerna komentar dari Ketua Fed Janet Yellen, serta perdagangan mixed dalam minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 99,64 poin lebih rendah, atau 0,62 persen, di 15,914.74. Indeks S & P 500 ditutup 0,35 poin lebih rendah, atau 0,02 persen, pada 1,851.86. Indeks Nasdaq berakhir 14,83 poin lebih tinggi, atau 0,35 persen, pada 4,283.59.
Sementara Bursa Asia ditutup mixed, dengan hanya indeks ASX 200 yang positif. Sedangkan bursa Jepang ditutup libur memperingati National Foundation Day, bursa Tiongkok masih tutup sampai pekan depan libur Tahun Baru Imlek.
Perdagangan minyak mentah juga mixed saat penutupan dinihari tadi. Harga minyak mentah bergerak sideways pada perdagangan hari Rabu kemarin, namun akhirnya ditutup turun untuk minyak mentah AS dan naik untuk minyak mentah Brent, karena kekhawatiran kekenyangan pasokan global mengimbangi data yang menunjukkan kejutan penurunan persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun 49 sen, atau 1,75 persen, pada $ 27,45 per barel dan sempat turun 30 sen ke $ 27,64 per barel pada 03:39 ET, setelah jatuh serendah $ 27,39. Sedangkan harga minyak mentah Brent naik lebih dari $ 1 ke $ 31,90 per barel setelah laporan EIA, tapi kemudian mengurangi kenaikan untuk $ 31,06, naik 73 sen dari penutupan sebelumnya.
Dalam perdagangan minyak di sesi Asia, harga minyak mentah AS turun 1,57 persen pada $ 27,02 per barel. Harga minyak mentah patokan global Brent turun 0,32 persen pada $ 30,74.
Perdagangan harga timah stagnan, juga karena investor masih mencermati pernyataan Janet Yellen yang akan muncul lagi di Kongres AS malam ini.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau stagnan. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.700 dollar per ton, sama dengan hasil penutupan kemarin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah tertekan kekuatiran perlambatan pertumbuhan global, dan pelemahan minyak mentah. Pelemahan juga bisa terjadi dengan lemahnya permintaan dengan masih liburnya pasar Tiongkok merayakan Imlek. Harga timah akan menghadapi level Support di posisi 15.500 dollar dan 15.300 dollar. Akan tetapi jika terjadi penguatan harga timah akan menghadapi level Resistance di 15.900 dollar dan 16.100 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang