Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (12/02), harga batubara Rotterdam melemah tertekan menurunnya harga minyak mentah WTI.
Harga minyak mentah mixed pada penutupan perdagangan Jumat dinihari (12/02) setelah komentar Menteri Energi UEA Suhail bin Mohammed al-Mazrouei yang disampaikan kepada Sky News Arabia untuk kemungkinan kerjasama untuk meningkatkan harga minyak mentah yang terus turun.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun pada $ 27,20 per barel, turun $ 0,15 atau 0,55 persen. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen menjadi $ 31,01 per barel, setelah diperdagangkan antara $ 30,01 dan $ 31,14.
Dengan pelemahan harga minyak mentah WTI tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 berada di posisi 42,85 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,10 dollar atau setara dengan -0,23 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Februari 2016 ditransaksikan pada posisi 36,50 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah dan pelemahan lanjutan harga minyak mentah
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 42,40 dollar dan support kedua di level 41,90 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 43,40 dollar dan 43,90 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang