Harga timah di bursa komoditas Malaysia turun pada perdagangan hari Jumat (12/02). Penurunan harga timah terpengaruh pelemahan bursa global dengan melemahnya sektor perbankan dan komoditas.
Bursa Saham Wall Street ditutup lebih rendah pada penutupan perdagangan Jumat dinihari tadi (12/02) karena investor mencerna pelemahan bursa global, penurunan harga minyak, dan kemungkinan OPEC memotong produksi. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,6 persen, di 15,660.18, dengan penurunan saham Boeing. Indeks S & P 500 berakhir turun 1,23 persen, pada 1,829.08, dengan sektor keuangan memimpin semua sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,39 persen, pada 4,266.84.
Semalam bursa Eropa juga ditutup di zona merah, tertekan kekuatiran perlambatan global dan melemahnya sektor perbankan dan komoditas.
Sementara bursa Asia pagi ini bergerak negatif, semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah, terpengaruh pelemahan bursa Wall Street.
Pelemahan bursa global memicu kekuatiran perkembangan ekonomi global sehingga meingkatkan kekuatiran pasar komoditas termasuk pasar logam dasar.
Glencore memperkirakan penurunan produksi tembaga, seng dan timah sepanjang 2016 tetapi diperkirakan produksi nikel naik, demikian pernyataan Glencore pada hari Kamis.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 15.450 dollar per ton, turun sebesar 250 dollar.
Pembukaan kembali pasar Tiongkok pada hari Senin bisa memicu pelemahan lagi dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok setelah kemerosotan pasar saham minggu ini, yang bisa mengena kepada komoditas logam dasar dan menekan harga lebih rendah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan berpotensi melemah terpengaruh pelemahan bursa global, termasuk potensi pelemahan dengan kekuatiran Tiongkok dengan dibukanya kembali pasar Tiongkok. Harga timah akan mencoba bergerak menembus level Support di posisi 15.250 dollar dan 15.050 dollar. Akan tetapi jika naik akan menghadapi level Resistance di 15.650 dollar dan 15.850 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang