Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Melonjak 12%, Namun Mingguan Turun 5,5%

942

Harga minyak mentah melonjak pada penutupan perdagangan Sabtu dinihari (13/02) setelah sebuah laporan menyatakan OPEC mungkin akhirnya setuju untuk memangkas produksi untuk mengurangi kebihan pasokan, sementara kenaikan di pasar saham AS memberikan penguatan juga.

Menteri Energi Uni Emirat Arab mengatakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak bersedia bekerja sama pada penurunan produksi, Wall Street Journal melaporkan setelah penutupan perdagangan minyak mentah berjangka AS pada Kamis. Dia juga mengatakan harga minyak murah memaksa pengurangan pasokan yang akan membantu menyeimbangkan pasar.

Pernyataan UEA, datang setelah upaya sia-sia pada awal minggu oleh Venezuela dan Rusia untuk mendorong Arab Saudi dan produsen utama lainnya dalam menyetujui penurunan produksi, yang awalnya disambut dengan skeptis oleh banyak pedagang.

Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup naik $ 3,23, atau 12,32 persen, pada $ 29,44 per barel, dan terakhir diperdagangkan naik $ 2,83, atau 10,76 persen, pada $ 29,03 per barel di di 3:29 p.m ET, dari mencapai sesi tertinggi pada $ 29,66. Harga minyak mentah WTI mencapai titik terendah 12-tahun pada $ 26,05 di sesi sebelumnya. Untuk minggu ini, menurun sebesar 5,5 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 2,81, atau 9,35 persen, pada $ 32,89 per barel. Secara mingguan neraih penurunan sekitar 3,7 persen.

Meskipun meraih keuntungan harian yang kuat, harga minyak tetap mengakhiri minggu dengan penurunan yang signifikan. Kenaikan minyak mentah AS yang ditutup naik lebih dari 12 persen, merupakan yang terbaik satu hari kenaikan sejak Februari 2009, ketika WTI naik 14,04 persen.

Harga minyak mentah juga memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penurunan mingguan kedelapan berturut-turut dalam jumlah rig pengeboran minyak AS. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan hitungan rig mingguan turun 28 menjadi total 439, dibandingkan dengan 1.056 rig pada tahun lalu.

Kenaikan harga minyak mentah juga mendapat dorongan dari rally di pasar ekuitas, dengan pasar saham AS dan Eropa rebound dari kelemahan baru-baru ini.

Hari senin ini, pasar AS libur memperingati President’s Day.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi turun dengan menurunnya permintaan karena pasar AS libur dan sentimen negatif kekenyangan persediaan minyak mentah. Namun bisa terangkat jika kesepakan pemotongan produksi oleh produsen minyak OPEC dan non-OPEC mencapai hasil yang resmi. Harga diperkirakan akan menembus level Support $ 29,00-$ 28,50, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $ 30,00-$ 30,50.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here