Harga emas jatuh lebih dari 2 persen pada hari Senin terpicu rebound di pasar saham, menekan harga turun dari satu tahun tertinggi pekan lalu.
Logam mulia ini meraih kenaikan terkuat mingguan di lebih dari empat tahun, setelah mencapai puncaknya pada $ 1,260.60 per ons pada Kamis, tertinggi sejak 6 Februari tahun lalu, karena gejolak di pasar saham global memicu permintaan safe-haven untuk logam.
Harga emas spot turun 2,2 persen pada $ 1,209.50 per ons, sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun 2,3 persen atau $ 28,80 per ons pada $ 1,210.80.
Pasar saham Eropa menguat 3 persen pada hari Senin dan pasar saham Asia didominasi penguatan, hanya indeks Shanghai yang negatif.
Emas juga tertekan karena pasar Tiongkok dibuka kembali setelah liburan Tahun Baru Imlek dengan logam sekitar $ 60 per ons di atas daripada itu yang berakhir pada 5 Februari, mendorong beberapa pembeli untuk melikuid keuntungan.
Kepemilikan dari yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, New York, jatuh lebih dari 5 ton menjadi 710,95 ton pada hari Jumat. Itu hanya sedikit mengimbangi kenaikan bersih lebih dari 17 ton pada awal minggu.
Data Selasa lalu menunjukkan manajer hedge fund dan keuangan meningkatkan taruhan bullish emas berjangka COMEX dan pilihan dalam seminggu untuk 9 Februari menjelang rally tajam pasar bullion, data AS Commodity Futures Trading Commission menunjukkan pada Jumat.
Harga perak turun 2,6 persen pada $ 15,30 per ons, sementara harga platinum turun 1,4 persen pada $ 937,76 per ons dan harga paladium turun 0,6 persen pada $ 517,60 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi tertekan dengan penguatan dollar AS. Harga akan menembus level Support $1,207.50-$1,205.50, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $1,211.50-$1,213.50.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
