Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang (17/02) terpantau menguat. Kenaikan harga CPO siang ini dipicu pelemahan nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan juga kenaikan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS menguat terhadap Ringgit. Terpantau pasangan dollar AS-Malaysia Ringgit naik 0,18% pada 4.2140. Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga terdorong reboundnya harga minyak mentah.Kenaikan harga minyak mentah menjadi dorongan sentimen positif yang mendorong harga CPO dalam trend menguat. Penguatan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO meningkat permintaannya.
Harga minyak mentah berjangka rebound pada hari Rabu (17/02) di tengah harapan investor bahwa kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia untuk menahan produksi minyak pada tingkat Januari akan mendorong perjanjian yang lebih luas di antara produsen yang akhirnya bisa mengurangi produksi untuk mendukung harga.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 29 sen ke $ 29,33 per barel, setelah mengakhiri sesi terakhir turun 40 sen. Sedangkan harga minyak mentah Brent telah naik 45 sen menjadi $ 32,63 per barel pada 0258 GMT, setelah turun $ 1,21 pada sesi sebelumnya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 3 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.588 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah .
Harga CPO berjangka kontrak Mei 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.640 ringgit dan 2.690 ringgit. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.540 ringgit dan 2.490 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang