Harga emas turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (17/02) dipicu penguatan bursa Wall Street, yang meredakan kekuatiran pasar sebelumnya yang sempat terjadi karena bursa Eropa merosot yang menaikkan permintaan safe havens.
Bursa Saham AS berakhir positif pada perdagangan Selasa dengan aksi bargain hunting investor setelah pasar saham AS libur Senin memperingati President’s Day.
Harga emas spot berakhir turun 2,3 persen pada $1,203.90 per ons, turun dari $1,209.30 penutupan sebelumnya. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak pertengahan Juli.
Sedangkan harga emas berjangka AS pengiriman April, ditutup turun $1,208.20. Turun 2,84 persen terakhir dari posisi akhir Jumat di $ 1,209.90. Kebanyakan perdagangan emas AS ditutup pada hari Senin.
Semakin tingginya volatilitas pasar saham dan kekhawatiran bahwa perlambatan di Tiongkok bisa menekan pasar yang lebih luas telah menyebabkan investor mengharapkan The Fed AS untuk mengurangi jumlah kenaikan suku bunga tahun ini.
Sebuah koreksi yang lebih rendah harga emas telah diperkirakan setelah mereka naik dengan cepat selama periode waktu yang singkat. Logam mulia ini rally ke puncak pada $ 200 di pekan lalu dari posisi terendah Januari, dengan pekan lalu menjadi yang terbaik sejak 2011.
Goldman Sachs menyatakan kekuatiran Tiongkok, minyak dan suku bunga negatif mungkin telah berlebihan dalam harga emas dan pasar keuangan lainnya.
Harga perak berjangka turun pada $ 15,27 per ons, sementara harga platinum turun 2,7 persen pada $ 932,10 dan paladium turun 0,7 persen pada $ 508.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi tertekan dengan penguatan pemulihan pasar saham global dan penguatan dollar AS. Harga akan menembus level Support $1,202.00-$1,200.00, dan jika harga naik akan menembus level Resistance $1,206.00-$1,208.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
