Harga kakao berjangka terpantau turun pada akhir perdagangan Rabu dini hari (17/02). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut turun akibat penguatan dollar AS.
Pada penutupan perdagangan mata uang dinihari tadi, indeks dollar berada pada posisi positif, naik 0,25% pada 96.93. Penguatan dollar AS membuat komoditas kakao yang dijual dalam mata uang dollar AS ini menjadi lebih mahal, sehingga permintaan menurun.
Di akhir perdagangan Rabu dini hari harga kakao berjangka kontrak Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar -40 dollar atau -1,39 persen pada posisi 2.834 dollar per ton.
Sentimen bullish kakao masih membayangi, dengan cuaca panas dan kering cuaca di sebagian besar wilayah kakao utama Pantai Gading telah merusak pohon dan bisa mengurangi kualitas biji dan ukuran pertengahan tanaman, demikian dinyatakan petani, Senin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak menguat untuk jangka pendek, dengan hambatan produksi di negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 2.880 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.930 dollar. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi pelemahan ada pada 2.780 dollar dan 2.730 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang