Harga CPO Malaysia Berakhir Turun Terganjal Penguatan Ringgit

480

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia berakhir negatif pada penutupan perdagangan Kamis sore (18/02). Pelemahan harga CPO terpicu penguatan mata uang Ringgit Malaysia.

Kenaikan ringgit menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaannya menjadi turun.

Terpantau sore ini kurs USDMYR berada pada posisi negatif turun -0,12% pada 4.1590, hal ini berarti terjadi penguatan Ringgit terhadap dollar AS.

Harga CPO bulan Mei 2016 yang merupakan kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini mengalami pelemahan. Harga kontrak April 2016 yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penurunan sebesar -15 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.613 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global. Harga minyak mentah juga memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan harga CPO. Potensi penguatan Ringgit bisa terjadi dengan semakin meredanya harapan kenaikan suku bunga AS lebih banyak tahun ini, juga malam nanti akan ada rilis data initial jobless claim yang diindikasikan meningkat, yang jika terealisir juga dapat melemahkan Dollar AS, dan ini berarti potensi pelemahan harga CPO bisa terjadi.

Harga CPO berjangka kontrak April 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.560 ringgit dan 2.510 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan ada pada posisi 2.660 ringgit dan 2.710 ringgit.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here