Salah satu emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang sedang dililit utang denominasi asing yang cukup besar sekitar US$500 juta sampai-sampai menjual menara milik perusahaannya, melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2015 yang cukup mengesankan.
Perusahaan berhasil menurunkan kerugian yang dialami perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kerugian yang dialami EXCL sepanjang tahun 2015 hanya Rp25,338 miliar, atau turun 95 persen lebih dari Rp893,714 miliar pada tahun 2014. Perbaikan kinerja ini disupport oleh lonjakan pendapatan keuangan meski pendapatan usaha menurun.
Pendapatan usaha XL turun menjadi Rp22,876 triliun dari Rp23,460 triliun pada tahun sebelumnya, pendapatan lainnya melonjak dari Rp271,717 miliar menjadi Rp2,035 triliun pada 2015. Pendapatan keuangan diperoleh Rp727,526 miliar atau naik dari tahun 2014 sebesar Rp201,120 miliar.
Kerugian sendiri didapat dari melonjaknya biaya penyusutan, amortisasi dan beban keuangan menjadi Rp7,135 triliun, Rp6,841 triliun dan Rp1,807 triliun masing-masing. Selain itu aset perusahaan menjadi Rp58,844 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Kamis (18/02) saham EXCL ditutup anjlok 0,1 persen pada posisi 3935 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 3940. Saham kemarin bergerak dalam kisaran 3970-3925 dengan volume perdagangan saham mencapai 3,74 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, usaha rally saham EXCL terhenti dengan indikator MA masih bergerak naik dengan indikator Stochastic flat di area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan EXCL rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 3895 hingga target resistance di level 3995.
H Bara/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens